Metode Kumon terlahir dari kasih sayang seorang Ayah kepada anaknya
Saat pertama kali menemukan metode Kumon pada tahun 1954, Toru Kumon meyakini bahwa jika anaknya dapat mengerjakan matematika dengan mudah di SMA, maka dia akan memiliki lebih banyak waktu untuk mengerjakan apapun yang diminatinya. Sejak itu Toru Kumon yang merupakan guru SMA di Jepang bertekad untuk membantu anaknya menguasai matematika SMA dengan baik.
Toru Kumon lalu membuat lembar kerja untuk dikerjakan setiap hari oleh anaknya. Lembar kerja inilah yang menjadi prototype untuk pendidikan metode Kumon. Lembar kerja tersebut didesain untuk membantu anaknya agar dapat belajar mandiri dan dapat menguasai soal hitungan matematika tingkat lanjut secara mandiri. Inilah yang menjadi inti metode Kumon yang kami teruskan hingga saat ini.
Kumon menggali potensi individu siswa
Di Kumon kami berdedikasi untuk menggali potensi masing-masing individu siswa. Pembimbing Kumon memberikan bimbingan yang diperlukan agar siswa dapat menyelesaikan soal dengan mandiri. Dengan begitu diharapkan siswa dapat meyakini bahwa dirinya dapat melakukan apapun jika dicoba, memiliki sikap percaya diri, dan berani mengambil tantangan baru untuk dirinya.
Kumon melatih kemandirian siswa
Metode Kumon bertujuan untuk membentuk individu yang mandiri dalam menghadapi berbagai tantangan di kehidupannya nanti. Kami percaya hal ini dapat diraih dengan membimbing siswa untuk menguasai pelajaran setingkat SMA sedini mungkin dengan self-learning.
Dengan metode Kumon, siswa dapat terlatih untuk mandiri sejak dini dan juga dapat terbentuk kemampuan akademik yang lebih baik. Hasilnya, saat menghadapi berbagai tantangan di dunia kerja atau tantangan lain di masa yang akan datang, siswa Kumon telah terlatih untuk memikirkan solusi secara mandiri. Skill yang didapatkan siswa dengan belajar di Kumon diharapkan dapat membantu mereka meraih cita-cita di masa yang akan datang.
Subjek apa saja yang bisa dipelajari di Kumon?
Di Kumon Banjarsari Tembalang, siswa dapat belajar dua subjek atau pelajaran, yaitu matematika dengan kurikulum dari tingkat pra sekolah hingga materi SMA, dan bahasa Inggris dengan program EFL (English as a Foreign Language).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar